Pages


Jika di kaji lebih dalam lagi, pasti akan menimbulkan berjuta-juta pertanyaan yang akan meronta keluar dari otak ini. Mungkin terlihat aneh, tapi itulah aku. Sebahagian orang mengetahuinya dan kebanyakan tidak sama sekali. Mungkin perbuatan ku terlihat buruk atau sangat buruk. Tapi aku punya alasan yang bisa aku jelaskan dan aku tidak ingin. Semuanya itu, biarlah sang fajar yang mejelaskannya.


Desiran angin yang perlahan-lahan akan mengingatkan mu tentang pedihnya tangan ini untuk menggemggam erat butiran-butiran pasir yang memilukan setiap sendi di kaki. Aku tak ingin kau melihatnya. Suatu saat nanti kau akan mengerti atau aku yang akan memberitahukan mu tentang sepucuk daun yang jatuh dari batang yang rapuh.


Aku tak ingin ada duri yang akan merobek-robek kehangatan ini. Tapi aku tak ingin juga merasakan kehangatan itu. Mungkin inilah yang terlihat salah ketika ketika mentari pagi tak ingin menyinari kepedihannya yang akan terluka dan meleleh di telah dusta. Mungkin inilah yang akan aku pelajari dari setiap kisah yang tak bisa di lihat mata dan di cerna oleh kepala. Tidak ada suara kehangatan yang akan bisa di dengar lagi. Telah hilang di telan gemerlapnya malam yang sunyi bersama jutaan bintang yang menghiasi indahnya di malam itu.


Mungkin akan kuberiahu apa itu kata. Kata yang selalu terucap dari bibir manis yang terlihat indah di mata, terbuai oleh merdunya merdunya kehangatan dari suara itu. Namun sekejap pergi meninggalkan jutaan bintang yang menemaninya di kala semuanya hilang meninggalkan malam yang gelap . Hanya suara kematian yang terdengar dari burung camar yang tak pernah mengerti tentang rasa kehilangan.


Film ini adalah salah satu film yang paling aku sukai. Ceritanya sangat menyentuh, karena bercerita tentang kisah masa remaja yang tentunya pernah kita alami dan juga alami. Kisah tentang kekonyolan, persahabatan dan juga percintaan.

Pertama kali menonton film ini, pasti berpikir kalau film ini film saru. Namun, jika dicermati film ini bergenre komedi dan romantis. Jalan ceritanya tidak bisa ditebak. Pada awal cerita menceritakan tentang kekonyolan lalu tentang percintaan dengan sahabat dan yang membuat cerita ini lebih menarik lagi, pada akhir cerita di kemas dengan kesedihan dan kekecewaan. Tapi di buat seakan-akan  terasa bahagia. Inilah salah satu keunggulan dari film ini.














*Ceritanya begini. Ko Teng (Ke Zhendong) adalah seorang anak lelaki nakal di masa SMA-nya. Buatnya belajar itu tidak ada gunanya. Ucapan-ucapannya yang saya setuju adalah, "Kalaupun 10 tahun aku lupa belajar logaritma, hidupku akan baik-baik saja" atau saat dia mencoba belajar dan menggumam, "Belajar (Matematika) ini kalaupun bisa juga tidak ada gunanya untuk kehidupan!" Ah, persis pola pikir saya jaman SMA dulu.
Nah, Ko Te ini punya teman-teman yang juga beraneka macam, ada Bo Chun yang selalu ereksi, A Ho yang culun dan pintar (diperankan oleh Bobo Ho yang sudah dewasa), Lao Tsao (sepintas mirip Edison Chen) yang sok cool dan jago bermain basket, dan terakhir Liao Ying yang hobi bermain sulap dan usil.

Plot cerita yang diutarakan film ini sebenarnya secara garis besar lebih mengarah pada lika-liku cinta Ko Teng kepada siswi cantik nan pintar bernama Shin Chia Yi (Michelle Chen). Namun ada juga tentang transisi kehidupan Ko Teng pasca lulus SMA - kuliah dan cerita impiannya dan teman-temannya. Film ini sendiri berdasarkan sebuah novel yang juga ditulis oleh sutradaranya, dan narasi di film ini memang tentang Ko Teng dan bagaimana ia menceritakan asal mula ia membuat novel serupa.
                
Saya rasa anda harus menonton film ini, agar apa yang saya alami bisa anda rasakan. Jika anda telah selesai menonton film ini, pasti anda akan tersenyum-senyum sendiri membayangkan masa-masa remaja yang begitu indah dan tak ingin berlalu.